Selasa, 01 Mei 2012

Cerpen Asal

Wah kembali lagi gan blog gue ni.. gue dari subuh" udah buat cerpen, gue buat dengan susah payah dan penuh dengan cinta..gue dari pagi nagen mului didepan komputer dengan muka penuh belek dan emang sih gue belomp mandi sodara-sodara..dan akhirnya gue menyelesaikannya..jadi inilah cerpennya judulnya masih mikir gan wkwk :


Suara ayam berkokok, menandakan datangnya sang fajar. Orang-orang didesa pun masih terlelap tidur. Namun ada satu pemuda yang sudah bekerja dari subuh tadi, pemuda ini bekerja memerah susu setiap pagi. Nama pemuda ini adalah Arief.
Arief merupakan pemuda pekerja keras dan tampan, dia seorang pemerah susu sapi dan pengembala domba. Dia tinggal bersama Ibunya yang sakit-sakitan disebuah gubuk kecil dipinggir lapangan. Setiap hari dia memerah susu sapi lalu dijual, dan hasilnya untuk membantu Ibunya berobat, dan siangnya dia mengembalakan Domba-dombanya.
***
Ditempat lain yaitu dikerajaan Makubrata. Tinggalah seorang Raja yang sangat berkuasa. Nama Raja itu adalah Raja Saefullah bin Saad. Raja itu memiliki Putri yang Cantik, periang, dan baik hati, yaitu Putri Nickita.
Nicki begitulah Sang Putri disebut, dia adalah anak semata wayang dari Sang Raja, dia tak pernah mengira bahwa Ayahnya Raja Saefullah bin Saad, ingin sekali menjodohkan dirinya hanya dengan Pangeran-pangeran dari Kerajaan lain. Mendengar hal itu banyak yang menyukai Putri Nickita menjadi mengurungkan niatnya, karena Raja hanya ingin menjodohkan Sang Putri dengan Seorang Pangeran. Namun disisi lain Sang Putri selalu menolak pilihan Ayahnya itu.
***
Menjelang subuh seperti biasa Arief selalu menjalankan tugas sehari-harinya yaitu memerah susu sapi. Namun dia tidak sendiri, dia dibantu temannya yang bernama Eko untuk melakukan pekerjaan itu. Eko adalah teman baik Arief, dimanapun Arief berada Eko selalu ada, dimana pun Arief ada kesusahan Eko selalu membantunya.
Sampai disela-sela mereka sedang memerah susu bersama Arief  bertanya kepada Eko.
“Ko, kamu tau tidak tentang Putri Nickita yang cantik itu ?”, Tanya Arief.
Eko hanya tersenyum terdiam.
“Ko ayo jawab”.
Eko pun kembali tersenyum dan dia menjawab sambil menghentikan pekerjaannya.
“Iya aku tahu, kenapa kamu suka ?”
Arief tersenyum dan menggangukkan kepalanya.
“Gini Rief, mungkin saat ini kamu tidak bisa memilikinya”.
“Loh ko kenapa ?”, Tanya Arief heran.
Eko menjawab.
“Bukan kenapa-kenapa Rief, Raja hanya ingin menjodohkan Sang Putri dengan Pangeran…”
(Arief Memotong), “Iya tapi kan kalo tidak mencoba kita kan tidak tahu hasilnya”.
(Eko memotong). “Iya aku mengerti, dengarkan aku bicara dulu dong. Jadi begini, Sang Raja itu hanya ingin menjodohkan Sang Putri dengan seorang Pangeran. Namun Sang Putri selalu menolaknya dengan alasan dia tidak suka dengan pilihan dari Ayahnya, dan dia hanya ingin memilih sendiri”.
Mendengar hal itu Arief tersenyum lebar.
“Aku himbau kepadamu Rief, kamu itu orangnya pekerja keras, baik hati dan tampan. Aku berpesan kepadamu, mungkin saat ini kamu belum bisa mendapatkan Putri itu, tapi mungkin diwaktu lain kamu pasti bisa aku doakan”.
“Wah makasih banyak ya Ko atas segala informasinya dan motivasinya”
Eko pun tersenyum dan kembali melemparkan suatu himbauan lagi.
“Iya sama-sama, tapi aku himbau kepadamu Rief, kamu harus bisa mendapatkan hati Rajanya terlebih dahulu”.
“Ok siap bos Eko”. Seru Arief sembari tertawa.
Sambil tertawa canda mereka pun melanjutkan pekerjaannya.
***
Ditempat lain, Raja masih sibuk mencari sosok Pangeran yang cocok bagi Putrinya, dan Sang Raja pun sampai-sampai kebinggungan dengan sifat Putrinya itu, karena setiap Pangeran yang datang, dia selalu menolaknya. Sampai-sampai dia meminta saran kepada Patihnya.
“Patih”
“Iya ada apa Raja ?”. Patih mendekat sembari menundukkan setengah badannya.
“Patih, aku heran kepada anakku ini”.
“Heran kenapa Raja ?” (Memotong).
“Iya aku heran saja, kenapa setiap Pangeran yang datang selalu dia tolak, kurang apa coba Pangeran-pangeran itu”. Ujar Raja itu.
Sang Patih pun terdiam kebinggungan, dan dia berucap.
“Coba Raja tanyakan terlebih dahulu kepada Putri”.
Sang Raja pun terdiam, dan menjawab.
“Iya juga sih aku akan tanyakan terlebih dahulu. Oh iya apakah kamu masih ada kenalan Pangeran dari kerajaan lain ?” Tanya Raja.
Patih terdiam sejenak dan berfikir.
“Ooh iya ada Raja, ada dua orang Pangeran”.
“Cepat bawa Pangeran itu kemari”.
“Baik Raja”.
Kemudian Patih pun berangkat.
***
Setelah Patih itu berangkat untuk mencari Pangeran. Sang Raja pergi kekamar Sang Putri untuk menanyakan kenapa alasan Sang Putri kenapa tidak mau menerima seorang Pangeran yang datang. Sang Raja pun menghampiri Putri Nickita yang sedang berdiam diri dikamar sendirian.
“Anakku sayang, Ayah mau bertanya kepadamu. Mengapa setiap ada Pangeran yang datang kekerajaan kita untuk meminangmu, mengapa selalu kamu tolak ?”.
Sang Putri diam tak menghiraukan omongan Ayahnya.
“Ayo nak jawab pertanyaan Ayahmu ini”.
 Sang Putri masih terdiam.
Raja terus membujuk Putrinya supaya mau membuka suaranya. “Ayo nak ada apa dengan kamu ini ?”.
Akhirnya, karena mungkin terus didesak oleh Ayahnya untuk bicara. Akhirnya Putri Nickita pun membuka suaranya.
“Ayah bukannya aku menolak, tapi ga mau terus dijodohkan”.
(Memotong). “Terus kamu maunya seperti apa anakku?”. Ucap Sang Raja.
“Pokoknya aku gamau dijodohkan dengan Pangeran manapun aku inginnya memilih pujaan hatiku Ayah… Tolong mengerti.
“Pokoknya kamu harus menikah dengan Pangeran yang Ayah pilih, besok dia akan datang meminangmu”. Ujar Sang Raja dengan nada marah.
“Tapi Ayah ?”. Seru Sang Putri.
“Pokoknya tida ada tapi-tapi kamu harus menerima Pangeran itu sebagai suami kamu”.
Akhirnya Sang Raja pun meninggalkan Sang Putri. Sementara Putri Nickita menangis tersedu-sedu dikamarnya. Sampai dimalam harinya dia berfikir untuk pergi dari kerajaan, untuk mencari kebebasan dan mencari calon suaminya. Sampai akhirnya dia benar-benar pergi lewat jendela dan hanya meninggalkan sepucuk surat untuk Ayahnya. Dan supaya tidak ketahuan orang dia pergi memakai baju prajurit dengan membawa seekor kuda.
***
Keesokkan harinya ditempat Arief, seperti biasa dia selalu mengerjakan tugasnya. Namun saat itu dia tidak dibantu oleh temannya Eko. Karena Eko sedang berdagang dipasar dekat dengan kerajaan.
Dia tekun sekali mengerjakan pekerjaannya, sampai-sampai waktu menjelang pukul 10.00 dan dia harus segera menggembalakan Dombanya dilapangan depan rumah.
***
Ditempat lain yaitu di kerajaan. Sang Raja masih saja kebinggungan dengan Putrinya itu, dan dia pun masih menunggu kabar dari Patih apakah dia sudah mendapatkan Pangeran yang dicari atau belum.
Tidak lama kemudian Patih pun berhasil membawa kedua Pangeran itu datang ke Kerajaan.
“Patih menghadap Raja”. Ujar Sang Patih sembari menundukkan badannya.
“Iya ada apa Patih ?”. Seru Sang Raja.
“Begini Raja, saya telah berhasil menemukan seorang Pangeran dari kerajaan lain. Dan disebelah kanan saya ini adalah Pangeran dari Kerajaan Mangkubumi yang bernama Ario, sementara disebelah kiri saya ada Pangeran dari Kerajaan Sunda Kelapa yang bernama Satrio”. Ucap Sang Patih.
“Kami memberi hormat kepada Raja”. Ucap kedua pangeran itu.
“Baik, salah satu dari kalian harus bisa menjadi menantuku dan menikah dengan anakku, baik aku akan memanggil Anakku”.
Sang Raja pun menyuruh Dayangnya buat memanggil Putri Nickita datang.
“Dayangg…”.
Dayang pun datang menghampiri Raja.
“Nyuwun sewu Ndoro Raja, ada apa ?”. Ujar Dayang sambil membunggukkan badannya.
“Cepat kamu sekarang pergi kekamar Nickita dan suruh dia kesini”. Seru Raja lantang.
“Baik Ndoro, Nyuwun sewu”.
Akhirnya Dayang pun pergi kekamar Putri Nickita dengan berlari kecil. Saat itu dikamar Nickita, Dayang itu pun langsung mengetok pintu kamarnya Putri Nickita.
Tokktokktokkk. “Tuan Putri nyuwun sewu, aku iki Dayang, aku diperintaken sama Kanjeng Ndoro Raja buat jemput Tuan Putri , buka pintune njehhh”.
Sesaat tak ada jawaban yang terlontar. Dan Dayang pun terus mencoba.
Tokktokktokkk. “Tuan Putri buka”.
Sampai akhirnya karena sangking penasarannya, akhirnya Dayang pun membuka pintunya.
Dan ternyata, alangkah terkejutnya lagi, ternyata dikamarnya. Putri Nickita tidak ada, dan jendelanya pun terbuka lebar, dan dikasurnya hanya tergelatak, selembar kertas kecil yang isinya sepucuk surat. Tanpa panjang lebar Dayang pun berlari kearah Raja.
“Nyuwun sewu Ndoro Raja”. Seru Dayang sambil enggos-enggosan.
“Iya ada apa, bicara-bicara”. Ujar Sang Raja.
“Nyuwun sewu, begini Raja, tadi saya ke kamarnya Tuan Putri Nicki, dan disana tidak ada Tuan Putri Nickinya”.
“APPPAAHH?”, Raja pun terkejut setengah mati.
“Tapi Raja dia meninggalkan sepucuk surat ini”. Sambil memberikan surat itu KeRaja.
Karena mungkin penasaran dengan isi surat itu, akhirnya Raja pun membacanya, yang berisi.

Untuk Ayah,
Ayah mohon maaf aku melakukan hal semacam ini. Tapi sebenarnya aku gamau seperti ini terus, aku gamau dikekang oleh Ayah terus, aku depresi Ayah.
Aku mau bebas dan memilih pilihanku, aku gamau dijodohkan dengan lelaki lain selain lelaki pilihanku. Aku mohon Ayah mengerti isi hatiku.
Dari pada Aku seperti ini terus, Aku lebih baik aku mati. Selamat Jalan Ayah.
Salam sayang Nickita.
Sesaat membaca surat itu tiba-tiba Sang Raja menangis, dia sedih karena tingkah laku dia yang melarang anaknya memilih pilihannya sehingga membuat anak semata wayangnya pergi meninggalkan dia. Dan karena ingin anaknya kembali Sang Raja langsung memerintahkan Patihnya untuk mengumumkan sayembara.
“Patih”.
“Ya Raja ?”
“Kamu sekarang umumkan sebuah sayembara yang isinya, barang siapa yang menemukan anakku Nickita, akan aku nikahkan langsung dengan anakku itu”.
Mendengar hal itu Patih pun langsung bersiap-siap.
“Baik Raja akan aku kerjakan”. Ujar Patih.
Dan mendengar hal itu pula Satrio dan Ario langsung bersemangat dan mencoba untuk mencari Sang Putri berada.
***
Usai diperintah oleh Raja, Patih pun bergegas menuju depan kerajaan dan mengumpulkan masyarakat.
“Hey masyarakat berkumpullah kalian kesini”. Ujar Patih sambil berteriak.
Berhubung Eko mendengar pengumuman itu dan dia juga sedang ada dipasar yang dekat dengan kerajaan, lalu tanpa panjang lebar dia langsung menghampiri sumber suara itu.
“Saudara-saudara sekalian, dengarkan pengumuman ini, Raja akan mengadakan sayembara, barang siapa yang berhasil menemukan Anak Raja yaitu Putri Nickita, akan Raja nikahkan langsung dengan Putrinya”. Ujar Patih sambil berteriak.
Mendengar pengumuman itu Eko yang saat itu ada disana, langsung bergegas dan berlari kerumah Arief untuk memberitahukan pengumuman ini. Karena Eko tahu bahwa Arief menyukai Putri Nickita.
***
Ditempat lain, karena berhasil kabur Putri Nickita merasa kebinggungan tidak tahu arah dan jalan, dia merasa lapar, dia langsung membawa kudanya pergi mencari sumber makanan dan mencari tempat menginap.
Sampai akhirnya ia tiba di lapangan yang luas dan disana ada seorang pemuda (Arief) yang sedang menggembalakan domba. Melihat hal itu lalu Putri Nickita pun menghampiri pemuda itu dan mengikatkan kudanya dibawah pohon.
“Permisi bisa bantu saya tidak ?”, ucap Nickita.
Saat menoleh, alangkah terkejutnya Nickita karena lelaki itu tampan sekali, dan tak hanya Nickita yang terkejut lelaki itu ternyata Arief dan Arief pun terkejut karena yang ingin meminta bantuan itu adalah Putri Nickita.
“Bobbbooleehh”, Ujar Arief dengan terbata-bata.
“Kenalkan Nickita”. Sambil memegang tangan Arief.
“Iya aku Arief, tapi ko Tuan Putri ada disini ?”
“Aduh jangan manggil saya Tuan Putrilah, Nicki saja sudah cukup ko”.
“Oh iya, emang gapapa manggil Nicki ? hehe duh saya jadi malu suatu kehormatan bagi saya karena bisa bertemu dengan anda”. Ujar Arief sembari tersenyum.
“Iya gapapa aku udah biasa ko lagi biar enak gitu manggilnya, jadi panggil saya Nicki ajah ya”.
Mendengar hal itu Arief pun merasa senang dan dia bertanya kenapa Nickita ada disini.
“Hmm, Tuan Putri eh salah Nicki, kenapa kamu ada disini ?, bukannya dikerajaan ?”
Nicki terdiam sejenak, dan akhirnyanya dia berucap.
“Sebenarnya ceritanya panjang Rief”.
(memotong), “Ya engga apa-apa aku siap mendengarkannya, tapi alangkah enaknya kita berceritanya dirumah saya yu, dekat ko itu”. Sambil menunjuk kearah rumahnya.
“Iya sudah ayo”. Ujar Nickita.
Sesampainya dirumah Arief, mereka pun mengobrol disana.
“Ya inilah keadaan rumah saya atau bisa dibilang gubuk hehe..”
“Iya tidak apa-apa aku terima ko”.
“Ya sudah, Nicki duduk disini dulu, aku panggil Ibu ku dulu ya” Ucap Arief.
Ternyata disana ada Ibu Arief sedang terbaring karena sakit di tempat tidur, dan Arief pun langsung teriak-teriak ke Ibunya.
 “Ibu-ibu.. kita kedatangan tamu spesial ni”. Teriak Arief.
Ibu Arief menjawab.
“Tamu siapa nak, suruh masuk saja”.
“Ibu saja yang kesini”. Ujar Arief.
Karena Arief bilang begitu, lalu datanglah Ibunya menghampiri dia.
(sembari batuk-batuk), “Hookkhokkhokk, siapa yang datang nak ?”
“Ini Ibu ini yang jadi tamu spesial kita”.
Sungguh terkejutnya Ibu Arief melihat kedatangan Nickita.
“Aduhh mohon maaf Tuan Putri atas perilaku anak saya”. Ujar Ibu Arief.
“Iya sudah tidak apa-apa Ibu, Ibu tidak usah memanggil saya dengan sebutan Tuan Putri cukup saja Nicki”.
“Iya, duh saya jadi malu, ada apa Nicki berkunjung kesini ?, bukannya dikerajaan”.
Nicki terdiam sejenak dan dia bercerita.
“Sebenarnya ceritanya panjang, aku sebenarnya tidak mau dinikahkan dengan Pangeran pilihan Ayah ku, sementara aku inginnya memilih, dan akhirnya karena aku merasa terkekang dan depresi akhirnya aku melarikan diri dan akhirnya tadi bertemu dengan Arief”.
Saat mendengarkan cerita dari Nicki, seketika harapan Arief muncul buat mendapatkan hati Nickita.
“Oh begitu ya, Ibu takutnya nanti Ayah mu Paduka Raja mencari dan kalau ketemu disini nanti Ibu dan Arief menjadi korbannya”. Ujar Ibu Arief.
“Ibu tak usah khawatir, jikalau aku ketemu dengan prajurit Ayah pasti aku akan membela Ibu dan Arief”.
Hening tercipta saat itu.
***
Ditempat lain Eko masih berlari menuju rumah Arief untuk memberitahukan pengumuman yang tadi, dia berlari secepatnya.
Setibanya dirumah Arief, Eko mengetuk pintu rumah Arief.
Toktoktok,” Assalammualaikum, Arief buka Rief ada pengumuman niii”, Kata Eko sembari engos-engosan.
Tidak lama kemudian Arief pun membuka pintunya.
“Wa’alaikum sallam, ada apa Ko kaya yang udah dikejar-kejar kompeni kamu”.
“Bukan dikejar kompeni, (sambil berbisik), aku tadi dipasar mendengar ada pengumuman dari Patih katanya Putri Nickita hilang dari Kerajaan, terus Raja mengadakan sayembara. Barang siapa yang dapat menemukan anak Raja akan langsung dinikahkan dengan anak Raja itu”. Ujar Eko sembari berbisik ke Arief.
“Ah yang bener kamu ko ?”, sambil berbisik
“Bener Arief, kamu senangkan sekarang ?”, ujar Eko.
“Heh bukan begitu, iya memang aku senang dan lebih senangnya lagi Putri Nickita sekarang ada dirumaku”. Ujar Arief sembari berbisik.
“Ah yang bener kamu Rief ?”.
“Iya bener, lihat saja kedalam”.
Eko pun langsung melihat kedalam rumah, dan ternyata benar disitu ada Putri Nickita dan Ibunya Arief sedang mengobrol.
“Iya kamu benar Rief, ini kesempatan kamu untuk menikah dengan Putri itu”, ujar Eko sembari tersenyum.
“Iya sih, tapi gimana caranya aku ngomong ama Nicki ?”. seru Arief sambil kebinggungan.
“Ah tenang itu urusan gampang, sekarang aku masuk kerumah kamu ya kita obrolkan didalam”.
Kemudian Eko pun masuk kerumah Arief.
“Eh ada nak Eko, sini masuk, duduk nak”.
“Iya makasih Ibu, eh ternyata disini juga ada Tuan Putri”.
Nickita tersenyum
“Jangan panggil saya Tuan Putri, Nicki saja cukup”.
Ibunya Arief akhirnya melontarkan pertanyaan, “Nak Eko datang kesini ada apa ya ?”
Eko terdiam sejenak sepertinya dia malu untuk menggungkapkannya. Karena takut semua menjadi penasaran, akhirnya Eko pun membuka suara.
“Jadi gini, kebetulan ada Nicki juga disini, jadi ceritanya gini. Tadi saya itu berdagang dipasar dekat dengan istana, lalu saya mendengar pengumuman dari Patih yang katanya Putri Nickita hilang dari Kerajaan, terus Raja mengadakan sayembara. Barang siapa yang dapat menemukan anak Raja akan langsung dinikahkan dengan anak Raja itu.”
Mendengar hal itu membuat Nickita kebinggungan, namun didalam hatinya tersimpan nama Arief. Sampai akhirnya Nicki pun buka suara.
“Kalau memang Ayahku itu mengadakan sayembara seperti itu, aku lebih baik dengan Arief
Pergi keistana dan Arief yang bilang kalau dia yang telah menemukan aku dan kita langsung menikah bagaimana ?”.
(Eko memotong). “Akuu setujuuu haha “.
Mendengar hal itu hati Arief menjadi campur aduk, lalu dia bilang.
“Tapi Putri eh salah Nicki, aku cuman seorang pemerah susu sapi dan pengembala domba dan aku tinggal di gubuk reot ini apakah Nicki mau menerima aku?”.
Nicki langsung membalas pertanyaan itu.
“Arief aku ga peduli profesi kamu sebagai apa, yang aku mau cuman cinta kamu, dan aku yakin kamulah yang aku cari, aku terima kamu apa adanya”.
Mendengar hal itu Arief  bahagia sekali, ternyata impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya Ibunya Arief pun membuka suaranya.
“Terima saja nak, kalau itu menjadi yang terbaik bagimu, Ibu yakin kamu pasti bahagia,, hokkhookk”.
Terlecut motivasi dari Ibunya, akhirnya Arief menerima dengan senang hati.
Akhirnya Arief beserta Nicki dan Eko berjalan menuju istana.
***
Diistana sendiri, Raja terlihat sedih sekali karena kehilangan anak semata wayangnya, dia menunggu kabar dari siapa saja yang dapat menemukan anaknya. Sampai akhirnya Patih berlari menuju Raja.
“Patih menghadap Raja”. Sambil membungkukkan badannya.
“Ada apa Patih ?”.
“Begini Raja saya mendapatkan kabar, jikalau Tuan Putri Nickita sudah ditemukan”.
(Raja memotong pembicaran), “Ditemukan ?(sambil tersenyum), oleh siapa Patih oleh siapa ?”.
“Menurut kabar, Tuan Putri telah ditemukan oleh seorang pemerah susu sapi, dan menurut kabar juga dia sekarang menuju kesini, namun…”
(memotong), “namun kenapa Patih ?”
“Namun.. dia tidak mau pulang sebelum Raja bisa memenuhi keinginannya dan Raja pun harus menepati sayembara itu”. Ujar Patih kepada Raja.
“Baik aku akan menepati janjiku itu”. Tegas Raja.
Tidak lama kemudian Putri Nickita pun datang bersama Arief dan Eko, dan alangkah senang dan bahagianya tiba-tiba Raja pun menghampiri dan memeluk Putrinya.
“Ohhh, Putriku dari mana saja kamu, Ayah khawatir”. Ucap Sang Raja.
“Maafkan aku Ayah, jadi buat Ayah khawatir, Ohh iya Ayah ini perkenalkan Arief dan Eko tapi yang menemukan aku adalah Arief, dan aku mau menikah dengan Arief Ayah”.
“Baik Ayah bakal menepati janji Ayah, dan buat nak Arief kamu aku ijinkan buat menikah bersama Anakku Nickita”.
“Terima kasih paduka Raja terima kasih”. Ucap Arief.
“Dan buat semuanya besok, persiapkan prosesi pernikahan untuk anakku”. Tegas Raja.
***
Keesokkan harinya, Arief dan Nickita benar-benar menikah, mereka terlihat senang sekali dengan kejadian ini membuat strata social Arief menjadi naik dan alangkah menyenangkan lagi. Impian Arief menikah denga Putri Nickita menjadi kenyataan. Dan merekapun hidup bersama selama-lamanya.
*Tamat*
Pesan Moral          : Jangan melihat orang dari materinya tapi yang paling penting lihat dari
                                 hatinya. Dan juga jangan memaksakan cinta karena cinta itu datang
                                 secara tiba-tiba. Dan kita harus belajar menerima orang apa adanya
                                 bukan adanya apa.


 Nah itu deh sekilas cerpen gue yang nyata adanya.











Kebegoan Saat PKL

Gue sekarat dah, sodara gue si fitry ngacak" property video gue, aib gue kembali terkuak. Video gue hasil karya anak bangsa kembali terungkap.
Video kebegoan gue pas PKL waktu itu terkuak ama keisengan sodara gue. Sungguh biadabnya.
Eniwei tapi gue seneng ama video ini, yang mau liat klik disini ajah.
Jadi ceritanya gini, gue ntu iseng buat bikin video pas PKL tadinya sih buat kenang"an n walhasil kaya gini dah, aib gue ama kebegoan gue ada di video ini dah, bisa dibilang lipsing lakh kaya sinta dan jojon eh salah jojo hahaha.
Eniwei dengan bangga gue persembahkan karya anak bangsa yang dibuat tanpa biayaaaaa.. ini dia (biar lebih dramatis) jengjennggggggggggggggggg................